Otofinance, Jakarta - Berkendara di bulan Ramadan memang memiliki tantangan tersendiri. Selain menahan lapar dan dahaga, kesabaran juga menjadi hal lain yang perlu dijaga saat bulan puasa.
Agar tetap dapat berkendara dengan aman dan nyaman serta tetap menjalankan puasa dengan baik, tim safety riding PT Astra Honda Motor (AHM) memberikan 5 saran berkendara nyaman saat berpuasa.
Persiapan sebelum berkendara di bulan puasa baiknya dilakukan sejak sahur. Hal itu dapat diantisipasi dengan memilih asupan bernutrisi tinggi seperti sayur mayur dan buah-buahan.
“Selain mengkonsumsi sayur dan buah-buahan, pengendara juga disarankan untuk perbanyak minum air putih saat sahur agar dapat mencegah terjadinya dehidrasi tubuh saat berkendara di terik panas matahari “ujar Johanes Lucky selaku Instuktur Safety Riding AHM.
Setelah perut sudah terisi dengan konsumsi yang dibutuhkan, Honda juga mengingatkan jangan sampai melewarkan hal mendasar dalam menjaga keselamatan saat berkendara seperti kelengkapan jaket, helm dan sarung tangan serta membawa surat berkendara.
Agar perjalanan lebih efisien, pengendara dapat menggunakan aplikasi Peta Digital (GPS) untuk melihat situasi perjalanan dan memilih jalur alternatif yang tepat dan aman. Dengan mempelajari situasi jalanan, pengendara juga akan menghemat waktu karena tidak tersesat dapat menghindari titik macet.
Saat berkendara di bulan puasa, pengendara juga harus tetap waspada dengan rasa ngantuk. Untuk pengendara yang melakukan perjalanan jarak pendek, sempatkan beristirahat selama 10 menit. “Lakukan istirahat setelah 1 sampai 2 jam berkendara, namun apa bila ngantuk nyerang atau konsentrasi sudah menurun segera beristirahat”.
Menjaga perilaku berkendara saat di jalan raya mungkin mudah dalam kondisi lalu lintas normal. Tapi dalam kondisi lalu lintas yang padat atau macet saat puasa bisa mempengaruhi emosi bikers, apalagi menjelang buka puasa. Salah satu cara yang paling ampuh untuk mencegah emosi adalah dengan selalu berfikir positif terhadap pengendara lainnya.
Selain macet, melihat prilaku pengendara yang kurang tepat dalam berkendara juga dapat memancing emosi, seperti menyerobot jalanan, berkendara melawan arus maupun menggunakan trotoar. Pada kondisi seperti ini, pengendara disarankan untuk mengedepankan toleransi dan rasa sabar agar kepentingan sesama pengguna jalan dapat terpenuhi serta tetap mampu mengendalikan emosi saat berpuasa. (Auditya/Otocoid)