Otofinance, Jakarta - Honda Monkey Z125 akhirnya meluncur di Gaikindo Indonesia International Auto Show ( GIIAS) 2019. Motor ikonik itu secara resmi diimpor utuh (CBU) dari pabrik Honda Thailand oleh PT Astra Honda Motor (AHM) selaku agen pemegang motor Honda di Indonesia.
Sejak pertama kali diperkenalkan di IMoS 2018 akhir Oktober lalu, Honda Monkey Z125 langsung mencuri perhatian. Para pengusaha yang tahu celah jika AHM belum akan memasarkan motor tersebut pun langsung berusaha membawanya ke Indonesia. Tak lama, motor mini dengan suspensi depan upside down itu mendarat di Indonesia lewat tangan importir.
Adapun beberapa importir yang sudah lebih dulu membawa Monkey ke Indonesia antara lain Garasi27 Mini Bikes dan Probike Motor. Garasi27 bahkan pernah membawa Monkey edisi khusus bernama Monkey Z125 H2C dan Moriwaki.
Karena masuk lewat jalur Importir Umum (IU), tak tanggung-tanggung harga yang ditawarkan pun jadi meroket hingga tembus Rp 100 juta. Namun demikian, kini para pecinta dan pemburu Honda Monkey Z125 telah tersenyum lebar berkat peluncuran resmi motor ikonik itu di tanah air.
Kendati harganya cukup mahal buat motor mungil berkubikasi 125 cc, namun harga yang ditawarkan oleh AHM jauh lebih terjangkau. Honda Monkey Z125 kini secara resmi dibanderol Rp 65 juta on the road (OTR) DKI Jakarta.
Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM, mengatakan jika perusahaan Honda di Indonesia tidak bermaksud memotong rezeki pihak lain. Peluncuran Monkey semata hanya karena untuk memberikan pilihan produk yang diinginkan konsumen Honda. "Kita tidak memotong, kita resmi, kita berharap semua bisa bertumbuh, jadi kita masukan Monkey berharap semua teman-teman termasuk konsumen punya pilihan lebih lagi," kata Thomas di GIIAS 2019 (19/7).
Bodi Mungil, Fitur Mewah
Selain ukuran mungil yang menjadi daya tarik utamanya, secara spesifikasi sebenarnya motor ini tidak jauh berbeda dengan motor bebek lain dikelasnya. Hanya beberapa fitur dan teknologi terkini yang jadi pembedanya.
Dari mesin, Honda Monkey Z125 menggunakan mesin silinder tunggal 125 cc SOHC 2 klep tanpa radiator dan mampu memberikan output tenaga mencapai 9,25 dk. Hal itu pun menjadi pertimbangan konsumen karena berkat penyematan mesin ini, mereka merasa tenaga motor ini masih cukup dan tak semungil bodinya.
Motor yang hanya memiliki berat 107 kg ini menggunakan roda ukuran 120/80 12 inci di depan sedangkan bagian belakang berukuran 130/80 12 inci yang terlihat sangat gemuk dan bulat. Sementara fitur unggulnya adalah suspensi depan yang mengunakan upside-down dan belakang yaitu sok ganda.
Tak kalah penting, Honda Monkey Z125 pun turut dilengkapi fitur yang sama dengan motorsport Honda CBR1000 SP dengan adanya sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS) dengan dukungan Inertia Monitoring Unit (IMU), bertujuan untuk meningkatkan stabilitas berkendara.
Berkat daya tarik serta spesifikasi dan harga yang ditawarkan, pemesanan Honda Monkey Z125 pun langsung mengalir deras terjual sebanyak 290 unit dengan rata-rata pemesanan 15-20 unit per hari.
Berdasarkan keterangan tenaga penjual di GIIAS 2019, pemesan Monkey 125 banyak yang berasal dari luar Tangerang, seperti Bandung dan Depok. Adapun varian warna yang paling laris dari tiga warna Monkey 125 adalah Banana Yellow. Tiga varian warna Monkey 125 antara lain, Pearl Nebula Red (Merah), Pearl Shining Black (Hitam), dan Banana Yellow (Kuning).
Monkey 125 sendiri dapat dipesan dengan minimum tanda jadi Rp 5 juta dari banderol Rp 65 juta. Sementara untuk proses inden motor ini membutuhkan waktu hingga bulanan. Rencananya pemesanan di GIIAS 2019 lalu baru akan mulai dikirmkan pada bulan Februari 2020. (Auditya/Otofinance.co.id)