Desain Motor Trail Mungil Honda CT125 Mulai Dipatenkan

• otofinance2016
• |
• Thursday, 19 Mar 2020

Otofinance, Jakarta - Motor klasik berbentuk mungil garapan pabrik asal Jepang, Honda CT125, akan diproduksi secara massal mulai tahun ini. Sebelumnya, motor mini bergaya adventure itu telah dipamerkan dalam bentuk konsep pada Tokyo Motor Show 2019.

Desain paten versi produksi massal motor ini dikabarkan sudah terdaftar di Kantor Kekayaan Intelektual Uni Eropa. Dilansir Motor1, sebelumnya merek dagang CT125 telah terdaftar di Kantor Hak Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat sebagai Hunter Cup atau Trail 125.

Hunter Cup merupakan model C100H yang dipasarkan di Jepang tahun 1960, sementara Trail diambil dari model yang dipasarkan di Amerika Serikat.

Secara umum, CT125 merupakan versi offroad yang bisa diajak terabasan dari C-10 Super Cup yang pernah jadi jawara di Jepang pada 1964. Meski terlihat lawas, namun pengerjaan ulang dilakukan pada seluruh komponen motor, termasuk desain rangka yang lebih kuat.

Dari segi visual, CT125 versi produksi massal dan konsep yang dipamerkan di Tokyo memang sedikit mengalami koreksi desain. Ubahan paling terlihat ada pada tambahan pelindung panas di knalpot dan plat pivot swingarm.

Pada rangka jok depan ditambahkan kompartemen kecil sehingga lebih berisi. Akomodasi pembonceng juga disematkan dengan adanya pijakan kaki.

Di bagian kaki-kaki depan fork suspensi berbda, sementara spakbor dirancang lebih panjang. Ubahan kecil lainnya terdapat pada layar instrumen yang sudah model digital.

Namun, untuk jantung pacu masih sama seperti model yang ditampilkan di Jepang. C125 akan menggendong mesin seperti Super Cub 125 dan Monkey berkapasitas 125 cc dengan tenaga maksimal 9,2 daya kuda pada 7.500 rpm dan torsi maksimal 9,79 Nm pada 5.000 rpm.

Sayangnya belum ada kepastian kapan tepat CT125 diproduksi secara massal pada tahun ini. Nah, apa motor klasik bergaya offroad ini juga cocok diproduksi dan dipasarkan di Indonesia? Sepertinya pihak PT Astra Honda Motor (AHM) belum bisa mengkonfirmasi hal tersebut. Namun demikian, jika akan diboyong ke Indonesia, kemungkinan statusnya akan CBU langsung dari negeri asalnya Jepang.